logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBerisiko Tinggi, Dokter dan...
Iklan

Berisiko Tinggi, Dokter dan Perawat Berharap dapat Fasilitas Tes Usap

Sejumlah dokter dan perawat di Banyuwangi kesulitan mendapatkan fasilitas untuk tes usap. Karena pekerjaan, mereka berisiko tinggi tertular Covid-19. Sudah ada 4 dokter dan 5 perawat yang terinfeksi Covid-19.

Oleh
ANGGER PUTRANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PoJNuGDvKAuoF-aR5kTaPL5dC-k=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20200513GER_Rapid-Test-Banyuwangi9_1589359709.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Pengunjung pusat perbelanjaan diambil darahnya dalam tes cepat (rapid test) yang digelar Dinas Kesehatan Banyuwangi di Pusat Perbelanjaan Roxy, Banyuwangi, Rabu (13/5/2020). Tes cepat di sejumlah pusat perbelanjaan menyasar pegawai dan pengunjung untuk memetakan sebaran virus Covid-19.

BANYUWANGI, KOMPAS β€” Sejumlah dokter dan perawat di Banyuwangi, Jawa Timur, kesulitan mendapatkan fasilitas untuk tes usap. Padahal mereka masuk dalam kategori berisiko tinggi tertular Covid-19 karena pekerjaan.

Selama ini para dokter dan perawat hanya berlindung di balik alat pelindung diri (APD), tanpa pernah mengetahui apakah diri mereka sudah terpapar Covid-19. Mereka baru menjalani tes usap apabila menunjukkan gejala. Padahal jika mereka masuk dalam kategori orang tanpa gejala, justru keluarga atau bahkan pasien yang mereka temui bisa terinfeksi.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan