logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTanda Bahaya Lonjakan Kematian...
Iklan

Tanda Bahaya Lonjakan Kematian Pasien Covid-19 di Sulawesi Tenggara

Enam bulan sejak kasus pertama ditemukan, transmisi virus Covid-19 di Sultra semakin tak terkendali dengan angka kematian melonjak hingga 300 persen. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iuAgI6sO5lK7-hEGCsTnH_HDIqs=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2FWhatsApp-Image-2020-08-22-at-12.32.01-AM_1598348423.jpeg
DOKUMENTASI GTPP COVID-19 SULTRA

Proses pemakaman pasien Covid-19 di Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (22/8/2020).

Alih-alih teratasi, enam bulan sejak pertama kali ditemukan kasus Covid-19 di Sulawesi Tenggara justru semakin menggaungkan tanda bahaya. Angka kematian bahkan melonjak hingga 300 persen dalam dua bulan terakhir. Jumlah kematian yang terus bertambah bertolak belakang dengan pengujian spesimen yang hanya 0,2 persen dari total penduduk.

Jumat (21/8/2020) pagi, kondisi kesehatan seorang pasien yang dirawat di RS Bahteramas Kendari memburuk. Pasien yang juga anggota DPRD Buton yang sedang kunjungan kerja ke Kendari tersebut mengalami sesak dan keluhan sakit di dada. Beberapa waktu setelahnya, pasien tidak tertolong.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan