Konflik Harimau di Sumatera Tinggi karena Perebutan Ruang Hidup
Prevalensi konflik manusia dengan harimau di Sumatera dinilai masih tinggi. Kerusakan habitat harimau sumatera dinilai menjadi salah satu penyebab tingginya konflik antara manusia dan satwa liar tersebut.
TANGGAMUS, KOMPAS — Prevalensi konflik manusia dengan harimau di Sumatera dinilai masih tinggi. Rusaknya habitat harimau sumatera dinilai menjadi salah satu penyebab tingginya konflik antara manusia dan satwa liar tersebut. Perebutan ruang hidup pun terjadi.
Hal itu mengemuka dalam kegiatan bincang-bincang bertajuk ”17 Agustus, Harimau, dan Kemitraan Konservasi” di Kabupaten Tanggamus, Selasa (18/8/2020). Acara itu dihadiri oleh Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Ismanto dan Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas Subakir.