logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKeniscayaan Hidup Berdampingan...
Iklan

Keniscayaan Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Penularan Covid-19 kian meluas seiring pelonggaran berbagai aktivitas masyarakat. Hidup berdampingan dengan Covid-19 kini menjadi sebuah keniscayaan. Disiplin menjalankan protokol kesehatan tak bisa ditawar lagi.

Oleh
JUMARTO YULIANUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IJ08JWWUyiSMs1cvOX5xpEj_fKA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F8f0b6b67-0dfd-458d-9e70-c57f512ac3ad_jpg.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Terminal penumpang Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (2/4/2020), tampak sepi. Pembatasan arus masuk orang lewat Pelabuhan Trisakti berlaku sejak 1 April 2020. Kebijakan itu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang disebabkan virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) di wilayah Kalsel.

Hidup berdampingan dengan Covid-19 menjadi sebuah keniscayaan bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Banjarbaru setelah wali kota dan beberapa pejabat terasnya positif tertular Covid-19. Disiplin menjalankan protokol kesehatan jadi pegangan orang-orang yang termasuk dalam kontak erat sehingga mereka tidak sampai terpapar.

Kalimantan Selatan pada umumnya dan Kota Banjarbaru pada khususnya langsung heboh ketika Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani secara terang-terangan menyatakan dirinya positif menderita Covid-19. Hal itu disampaikannya kepada publik melalui video berdurasi dua menit lebih dua detik yang diunggah pada akun Instagram pribadinya, Senin (27/7/2020).

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan