logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPencemaran Udara dan Asap...
Iklan

Pencemaran Udara dan Asap Berpotensi Meningkatkan Penyebaran Covid-19

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan selalu mengancam Kalimantan Barat setiap tahun. Pencegahan hendaknya diutamakan. Apalagi, pencemaran udara dan asap berpotensi meningkatkan penyebaran virus Covid-19.

Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Fi1gv_1cAVszXiztExrnP1bWSYg=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2FIMG-20200811-WA0063_1597142892.jpg
MANGGALA AGNI KALIMANTAN BARAT

Kebakaran lahan gambut di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin (10/8/2020).

PONTIANAK, KOMPAS β€” Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan selalu mengancam Kalimantan Barat setiap tahun. Pencegahan hendaknya diutamakan. Apalagi, pencemaran udara dan asap berpotensi meningkatkan penyebaran virus Covid-19.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu, dalam webinar tentang ancaman karhutla di masa pandemi, Kamis (13/8/2020), menyebutkan, berbagai pencemaran udara ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pencemaran tersebut, antara lain, debu dengan ukuran partikel kecil (PM 10 dan PM 2,5), gas SOx, NOx, dan COx yang dapat menimbulkan infeksi saluran pernapasan akut.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan