logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMahasiswa Timor Tengah Selatan...
Iklan

Mahasiswa Timor Tengah Selatan Meminta Komnas HAM Turun ke Besipae

Perwakilan mahasiswa Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur mendesak Komnas HAM RI turun ke lapangan mendengar aspirasi masyarakat lima desa di wilayah Besipae Kecamatan Amanuban Selatan, TTS.

Oleh
Kornelis Kewa Ama
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IF2h10xDNMnxGlKVpV7LDGb01DM=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F20200807kor6-lahan-di-mio_1596806457.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Salah satu titik ladang jagung warga Desa Mio, Besipae, Timor Tengah Selatan, Jumat (28/2/2020).

KUPANG, KOMPAS β€” Perwakilan mahasiswa Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, mendesak Komnas HAM turun ke daerah itu untuk mendengar aspirasi masyarakat lima desa di wilayah Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, TTS. Sekitar 2.000 warga dari tiga desa itu, saat ini merasa diintimidasi aparat keamanan, meninggalkan lahan itu oleh Pemprov NTT.

Koordinator Aksi Damai Perwakilan Mahasiswa Timor Tengah Selatan (TTS) Francis Natun di Kupang, Jumat (7/8/2020) mengatakan, warga adat Besipae yang tinggal di lima desa, yakni Mio, Linamnutu, Oe Ekam, Oe Tete, dan Desa Polo di Kecamatan Amanuban Selatan, TTS, resah karena dipaksa keluar dari lahan itu oleh dinas peternakan dan pemprov. Oknum anggota Polres TTS sering datang ke lokasi dengan sikap tak ramah terhadap warga yang tinggal di hutan itu.

Editor:
agnespandia
Bagikan