logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊCegah Pilkades Serentak Jadi...
Iklan

Cegah Pilkades Serentak Jadi Kluster Penularan Covid-19 di Sidoarjo

Sidoarjo menggelar pemilihan kepala desa serentak di 174 desa pada 20 September. Agar pesta demokrasi rakyat itu tidak berisiko menjadi kluster penularan Covid-19, protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tOWtRRXcJaLQmAb2_hw6GtLKgF8=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2FDSC05934.jpg
KOMPAS/DODY WISNU PRIBADI

Salah seorang warga pemilih dalam pilkades di Desa Kepuhkiriman, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (25/3), menyodorkan KTP-el yang diterima petugas, lalu diletakkan dalam scanner untuk ditukar dengan kartu cip surat suara yang akan diberi hasil pilihan di bilik kotak suara e-voting.

SIDOARJO, KOMPAS β€” Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, berencana menggelar pemilihan kepala desa serentak di 174 desa pada 20 September. Pesta demokrasi rakyat itu harus dicegah menjadi kluster baru penularan Covid-19. Untuk itu, protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat mulai masa penahapan hingga pencoblosan.

Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Windhu Purnomo, mengatakan, pilkades serentak sangat riskan menjadi sumber penularan Covid-19. Terlebih, persebaran penyakit ini belum terkendali di Sidoarjo. Indikasinya, wilayah tersebut masih masuk kategori zona oranye peta epidemiologi setelah dua pekan lalu masuk zona merah dan sebelumnya lagi berada di zona oranye.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan