logo Kompas.id
NusantaraTerpuruk, Pelaku Usaha Mikro...
Iklan

Terpuruk, Pelaku Usaha Mikro di Kota Bandung Butuh Bantuan Pemerintah

Pemerintah pun mengalokasikan dana hibah sebanyak Rp 2,4 juta untuk 75.000 pelaku usaha mikro dan ultramikro. Bantuan modal ini dibutuhkan untuk menjaga produktivitas pelaku usaha.

Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MAK4p7GYiZ58C-V2Hr0zWbbaMGk=/1024x698/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Fad94c15a-1c41-43a7-b4f9-211d71354eec_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Pengunjung melihat produk alas kaki produksi UMKM asal Bandung, Jawa Barat, dalam kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019).

BANDUNG, KOMPAS — Pandemi Covid-19 membuat omzet banyak pelaku usaha mikro dan ultramikro di Kota Bandung, Jawa Barat, turun hingga 80 persen. Pemerintah pusat mengalokasikan dana hibah hingga Rp 2,4 juta per orang untuk 75.000 pelaku usaha kecil guna menjaga produktivitas bisnis.

”Penurunan omzet ini kami waspadai. Sekitar 86 persen produk domestik regional bruto (PDRB) Kota Bandung berasal dari usaha mikro dan ultramikro,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) Kota Bandung Atet Dedi Handiman, Selasa (4/8/2020). PDRB Kota Bandung tahun 2019 Rp 289.31 triliun.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan