logo Kompas.id
NusantaraDIY Masih Tanggap Darurat,...
Iklan

DIY Masih Tanggap Darurat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Grebeg Besar

Keraton Yogyakarta meniadakan upacara tradisional Grebeg Besar yang biasa dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha. Upacara itu ditiadakan karena Daerah Istimewa Yogyakarta masih memberlakukan status tanggap darurat.

Oleh
HARIS FIRDAUS
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OcR6Wl4O492V9z1zHC23nj4o2sU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fef0a5efa-77c5-4ffa-9f25-f35bd9adad57_jpg.jpg
KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa ubarampe gunungan berupa rengginang yang ditusuk dengan tangkai bambu, Jumat (31/7/2020), di Keraton Yogyakarta. Pembagian ubarampe dilakukan sebagai pengganti peniadaan upacara Grebeg Besar yang biasanya digelar pada hari raya Idul Adha.

YOGYAKARTA, KOMPAS — Keraton Yogyakarta meniadakan upacara tradisional Grebeg Besar yang ditandai dengan pembagian gunungan dan kirab prajurit. Upacara yang biasanya digelar saat hari raya Idul Adha itu ditiadakan karena status tanggap darurat bencana Covid-19 masih diberlakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebagai gantinya, Keraton Yogyakarta membagikan ubarampe atau kelengkapan gunungan.

”Karena tanggap darurat diperpanjang sampai bulan Agustus, kami mengikuti itu,” kata putri pertama Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, seusai pembagian ubarampe gunungan, Jumat (31/7/2020), di Keraton Yogyakarta.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan