logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKematian Pasien Covid-19...
Iklan

Kematian Pasien Covid-19 Melonjak, Pemprov DIY Mesti Lakukan Audit

Jumlah kematian pasien positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat signifikan pada Juli 2020. Butuh audit kematian untuk mengidentifikasi faktor penyebab utama kenaikan jumlah kematian tersebut.

Oleh
HARIS FIRDAUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kyYRSjfMQakMzVNqEhUkdO6YTVs=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FUji-Usap-di-Pondok-Pesantren_90747524_1596040811.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Petugas melakukan swab atau tes usap terhadap para pengajar Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (29/7/2020). Tes usap dilakukan pada 100 pengajar di pondok pesantren tersebut. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman berencana melakukan 5.000 tes usap, dengan 1.000 di antaranya untuk kalangan pondok pesantren.

YOGYAKARTA, KOMPAS β€” Jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal di Daerah Istimewa Yogyakarta bulan ini meningkat lebih dari 100 persen. Pemerintah daerah setempat diminta melakukan audit untuk mengetahui sejumlah faktor penyebab peningkatan jumlah kematian itu.

”Saya mengimbau Dinas Kesehatan DIY melakukan semacam audit kematian. Ini sesuatu yang biasa dilakukan untuk penyakit lain,” kata epidemiolog Universitas Gadjah Mada, Riris Andono Ahmad, Kamis (30/7/2020), di Yogyakarta.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan