logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊStigma Rumah Sakit...
Iklan

Stigma Rumah Sakit Membisniskan Status Covid-19 Tak Berdasar

Meski telah berupaya maksimal, rumah sakit masih mendapat stigma negatif. Fasilitas kesehatan lanjutan yang menjadi garda depan perawatan pasien ini kerap dituduh mendiagnosis Covid-19 untuk kepentingan bisnis.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Grid650_Zqz5NjS3g69UAISYaoQ=/1024x616/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F68e60a9a-342d-4acd-b8a4-d244d23aec0b_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Warga bertanya kepada petugas medis saat akan menjalani test usap (swab) di mobil laboratorium PCR bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana di RSUD Sidoarjo, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Tes usap dilakukan kepada 113 warga yang menunjukkan gejala reaktif saat tes cepat rujukan dari tujuh puskesmas di Sidoarjo. Dengan hasil pemeriksaan yang dapat diketahui dalam waktu 40 menit, mobil laboratorium tersebut mempercepat penanganan Covid-19 di Surabaya Raya.

SIDOARJO, KOMPAS β€” Stigma negatif yang berkembang di masyarakat bahwa pihak rumah sakit menjadikan pandemi Covid-19 sebagai komoditas bisnis sama sekali tak berdasar. Warga mesti paham bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bisa termanifestasi dalam banyak penyakit atau bahkan tanpa gejala klinis sedikit pun.

Ketua Asoiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada) Jawa Timur Atok Irawan mengajak masyarakat mengubah pandangannya dengan berpikir positif. Rumah sakit senantiasa berupaya memberikan pelayanan terbaik terhadap pasien dengan indikasi Covid-19. Pada saat yang sama, manajemen rumah sakit juga berupaya memberikan perlindungan maksimal terhadap tenaga kesehatan agar tidak tertular Covid-19.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan