logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPergerakan Manusia Antardaerah...
Iklan

Pergerakan Manusia Antardaerah di Pantura Jawa Barat Kembali Diwaspadai

Kewaspadaan dilakukan untuk mengantisipasi kasus impor Covid-19 yang berpotensi memengaruhi angka reproduksi dengan penambahan pasien positif. Setiap sekolah juga diminta hati-hati dalam kegiatan belajar-mengajar.

Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QLUNd6hnKg8TU38Bhzl7aRW8-YM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fad6de9da-2b0e-4d9c-ad8b-b0b2bd106ec5_jpg.jpg
KOMPAS/INSAN ALFAJRI

Penumpang berjalan di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/6/2020) siang. Surat izin keluar-masuk bagi penumpang bus AKAP masih berlaku di terminal ini.

BANDUNG, KOMPAS β€” Pergerakan manusia yang tinggi di kawasan pantai utara Jawa Barat kembali jadi perhatian. Apabila tidak diantisipasi sejak dini, hal ini rentan semakin meningkatkan penambahan kasus baru di Jabar.

Dalam kunjungan di Kabupaten Majalengka, Rabu (22/7/2020), Gubernur Jabar  Ridwan Kamil meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Majalengka untuk mewaspadai kasus impor. Untuk meminimalkan munculnya kasus itu, pemeriksaan reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR) harus ditingkatkan sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan