logo Kompas.id
NusantaraPerekonomian Nusa Tenggara...
Iklan

Perekonomian Nusa Tenggara Barat Belum Kondusif

Kondisi perekonomian NTB belum kondusif akibat pandemi Covid-19, bahkan disebut berada ”di dasar jurang”. Percepatan penyerapan anggaran dan bangkitnya UMKM dinilai bisa menjadi solusi.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/i-johXGIiLPv6Sfk2isGY7wtnfw=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FIMG_5800_1595158569.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Warga melintasi kawasan Kota Tua Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu (12/7/2020).

MATARAM, KOMPAS — Perputaran ekonomi di Nusa Tenggara Barat belum kondusif. Hal itu salah satunya terlihat dari uang masuk dari perbankan ke Bank Indonesia serta uang keluar dari Bank Indonesia ke perbankan yang turun pada semester pertama tahun 2020. Selain percepatan penyerapan anggaran, pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah bisa menjadi salah satu upaya untuk memperbaiki kondisi itu.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Achris Sarwani di Mataram melalui siaran resminya, Minggu (19/7/2020), mengatakan, total inflow (uang masuk dari perbankan ke Bank Indonesia di Provinsi NTB) secara agregat untuk semester I tahun 2020 sebesar Rp 5 triliun. Jumlah itu turun sebesar 8,66 persen secara tahunan (year on year) dibandingkan inflow semester I tahun 2019.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan