logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บSimulasi Bencana Erupsi Perlu ...
Iklan

Simulasi Bencana Erupsi Perlu Diperbarui Sesuai Protokol Kesehatan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemukan kecemasan sudah mulai muncul dari sebagian warga Kabupaten Boyolali. Beberapa warga ragu mengungsi ke tempat lain di luar kota/kabupaten karena khawatir akan tertul

Oleh
REGINA RUKMORINI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/b2upcGxkKDvMpQbShMjHIcBvvZI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200621egiB-abucandi_1594899702.jpg
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Kendaraan milik warga di tepi jalan di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kotor terkena abu erupsi Gunung Merapi, Minggu (21/6/2020).

MAGELANG, KOMPAS โ€” Simulasi evakuasi dan pengungsian terkait bencana erupsi Gunung Merapi perlu kembali digiatkan dengan sejumlah pembaruan mengacu pada protokol kesehatan. Dengan upaya ini, warga di lereng gunung pun dapat terlatih menyelamatkan diri dari bahaya erupsi sekaligus mengamankan kesehatan masing-masing dari serangan virus SARS-CoV-2.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, dengan mempertimbangkan situasi pandemi, simulasi harus dilakukan dengan batasan-batasan tertentu. โ€Meniru apa yang pernah dilakukan di Jepang, di pengungsian harus diterapkan aturan ketat, di mana pengungsi dibagi dalam kelompok-kelompok keluarga dan antara keluarga pengungsi harus ada batas satu sama lain, seperti diberi pembatas berupa kardus,โ€ ujarnya saat ditemui dalam kunjungannya ke Kantor Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, Kamis (16/7/2020).

Editor:
aufrida wismi
Bagikan