logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKetimpangan Ekonomi DIY...
Iklan

Ketimpangan Ekonomi DIY Kembali Jadi Tertinggi di Indonesia

Ketimpangan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Maret 2020 kembali menjadi yang tertinggi di Indonesia. Pandemi Covid-19 turut mendorong kenaikan ketimpangan ekonomi tersebut.

Oleh
HARIS FIRDAUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xVmsxriWqauIliLMgNRDOdRGlCU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F0ed26bef-e4c0-4910-bf7b-6e7d97e43088_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Pengayuh becak memarkir becak yang ditempeli poster permohonan bantuan di utara pintu masuk obyek wisata Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, Selasa (23/6/2020). Industri pariwisata Yogyakarta yang masih terhenti akibat pandemi membuat pendapatan para pemilik alat transportasi tradisional di kota itu merosot drastis.

YOGYAKARTA, KOMPAS β€” Di tengah pandemi Covid-19, ketimpangan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta kembali mengalami kenaikan. Berdasarkan data rasio gini pada Maret 2020, ketimpangan ekonomi DIY bahkan kembali menjadi yang tertinggi di Indonesia. Ke depan, ketimpangan ekonomi itu berpotensi makin meningkat karena dampak pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dirilis pada Rabu (15/7/2020), angka rasio gini DIY pada Maret 2020 sebesar 0,434. Angka itu naik 0,006 poin dibandingkan rasio gini DIY pada September 2019 sebesar 0,428. Angka rasio gini DIY pada Maret 2020 itu lebih tinggi daripada rasio gini nasional, yakni 0,381.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan