logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSatelit Mendeteksi 22 Titik...
Iklan

Satelit Mendeteksi 22 Titik Panas di NTT dalam Dua Pekan Terakhir

Satelit Terra dan Agua dan tiga satelit lain mendeteksi 22 titik panas dalam dua pekan terakhir. Titik panas terbanyak di Kabupaten Kupang akibat angin kencang, suhu panas, dan hutan savana kering.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WkUs_WMX1HXA7yjGHfmxUt3KsRg=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200702kora-kebakaran-di-kota-kupang_1593690942.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Kebakaran hutan di Kelurahan Liliba, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/7/2020).

KUPANG, KOMPAS  β€” Satelit Terra dan Agua dan tiga satelit lain mendeteksi 22 titik panas dalam dua pekan terakhir. Titik panas terbanyak di Kabupaten Kupang. Angin kencang, suhu panas, dan hutan savana kering berpengaruh terhadap penyebaran titik panas itu.

Luasan titik panas sesuai hasil tangkapan satelit 1 kilometer persegi atau 100 hektar. Kemunculan titik panas ini selalu terjadi setiap musim kemarau, bahkan NTT mencapai kasus kebakaran tertinggi nasional 2019, tetapi belum tampak keseriusan pemda menekan kasus ini.

Editor:
agnespandia
Bagikan