logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPelaku Pariwisata Jambi...
Iklan

Pelaku Pariwisata Jambi Harapkan Penerapan Relaksasi dengan Protokol Kesehatan

Wisata budaya dan alam di Jambi hingga kini belum dibuka. Asita Jambi mendorong pemerintah daerah dan pengelola pariwisata segera merealisasikan kebijakan relaksasi beserta protokol kesehatan.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZOfLAAdswtxuyg9Emd-jyyecJ40=/1024x688/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F326954c3-b80b-49ee-a61c-7aeeeb94baba_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Situs Muaro Jambi di Jambi adalah salah satu aset pariwisata sejarah yang terdampak pandemi Covid-19. Sejak ditutup sementara pada Maret lalu, kompleks candi sepi, seperti terlihat pada Selasa (19/5/2020).

JAMBI, KOMPAS β€” Wisata budaya dan alam di Jambi hingga kini belum dibuka. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Jambi mendorong pemerintah daerah dan pengelola pariwisata segera merealisasikan kebijakan relaksasi beserta protokol kesehatannya.

Roy Mardianto dari bagian Humas Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jambi mengatakan, kebijakan relaksasi pemerintah pusat belum diterapkan meluas di Jambi. Mayoritas obyek pariwsata unggulan, seperti Candi Muaro Jambi, Gunung Kerinci, dan beragam obyek wisata lainnya di dalam Taman Nasional Kerinci Seblat, masih ditutup.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan