logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMenerka Kekinian Kenduri Desa
Iklan

Menerka Kekinian Kenduri Desa

Sejak sebelum Indonesia merdeka, desa diidentikkan sebagai pusat kemiskinan dan ketertinggalan. Pandangan itu tidak seluruhnya salah.

Oleh
Gesit Ariyanto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MEQNjJmJJlprnVPJsKQ_Ik-vcg0=/1024x577/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FObyek-Wisata-Umbul-Ponggok-Masih-Terdampak-Pandemi_90071922_1593273462.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA) 26-06-2020

Suasana lengang terlihat di obyek wisata Umbul Ponggok di Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, yang masih ditutup akibat pandemi Covid-19, Jumat (26/6/2020).

Sejak sebelum Indonesia merdeka, desa diidentikkan sebagai pusat kemiskinan dan ketertinggalan. Pandangan itu tidak seluruhnya salah. Kini, saat desa-desa mulai menggeliat karena kreativitas warganya dan didukung oleh dana desa yang digelontorkan sejak 2015, muncul pandemi Covid-19.

Desa Wisata Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Jawa Timur, merasakan bentul dampak pandemi Covid-19. Penyakit yang disebabkan virus korona baru ini telah mencekik pendapatan badan usaha milik desa (BUMDes) yang pada tahun 2019 mencapai Rp 15,4 miliar.

Editor:
kompascetak
Bagikan