logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บPrivatisasi Pulau Kecil dan...
Iklan

Privatisasi Pulau Kecil dan Pertaruhan Hidup Warga Sekitar

Isu jual-beli pulau masih ramai dibicarakan di Indonesia. Jika benar menjadi milik privat, nasib masyarakat yang mengandalkan pulau itu dipertaruhkan.

Oleh
SUCIPTO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vsAILmeW696twdGBPT_coe1bZi4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2Fb85012ad-53be-4c78-a59b-7370f1f4ee65_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Perahu nelayan mengantar wisatawan keliling hutan mangrove di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Minggu (4/8/2019).

Lima hari belakangan, Bupati Penajam Paser Utara Abdul Ghafur Masโ€™ud ramai dikabarkan membeli sebuah pulau kecil di Kecamatan Kepulauan Bala Balakang, Mamuju, Sulawesi Barat. Melalui kuasa hukumnya, bupati termuda di Kaltim itu menepis kabar tersebut. Mengapa kabar itu ramai? Bisakah sebuah pulau dikuasai perorangan atau swasta?

Abdul Ghafur Masโ€™ud yang kerap disapa AGM dikabarkan oleh berbagai media membeli Pulau Malamber, sebuah pulau di Kecamatan Kepulauan Bala Balakang. Camat Kepulauan Bala Balakang, Juara, mengatakan ke berbagai media bahwa AGM membeli pulau itu seharga Rp 2 miliar dari seorang warga, Raja. AGM juga dikabarkan sudah membayar uang muka Rp 200 juta.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan