logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPenolakan Tinggi, Pelacakan...
Iklan

Penolakan Tinggi, Pelacakan Covid-19 Libatkan Polisi dan TNI

Terbatasnya sumber daya manusia dan tingginya penolakan warga mendorong Dinas Kesehatan Sidoarjo libatkan polisi dan tentara untuk meningkatkan rasio pelacakan kontak pasien Covid-19.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_9h9wh2L3MSswAkW8vDpNJigKk0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200619-foto-desa-ketajen_1592564559.jpg
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Komisaris Besar Sumardji meninjau kluster baru di Desa Ketajen, Jumat (19/6/2020).

SIDOARJO, KOMPAS β€” Pelacakan kontak pasien Covid-19 di Sidoarjo akan melibatkan polisi dan tentara. Hal itu karena rasio pelacakan kontak di daerah ini terendah kedua di Jawa Timur. Penyebabnya, jumlah petugas terbatas dan meningkatnya penolakan dari masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan,  saat ini rasio pelacakan kontak pasien Covid-19 di wilayahnya 3,5, artinya dari satu pasien positif, tim hanya mampu menelusuri tiga orang hingga empat orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien dalam kurun waktu tiga minggu terakhir.

Editor:
agnespandia
Bagikan