logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊDiintai Pandemi, Disakiti...
Iklan

Diintai Pandemi, Disakiti Tetangga Sendiri

Sebagian anak di Cirebon, Jawa Barat, kini menghadapi ancaman ganda pandemi Covid-19. Virus korona baru mengintai anak-anak di luar rumah. Namun, tetap di rumah juga tak sepenuhnya aman.

Oleh
Abdullah Fikri Ashri
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QKC38cR-5A7vnLsj1cj9Mm4weZU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fca5930f9-39d0-4547-b5e0-c3641ec196b1_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Para tersangka kasus kekerasan seksual ditampilkan dalam konferensi pers di Markas Kepolisian Resor Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (5/6/2020). Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Cirebon menangani 38 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sejak Januari hingga Mei 2020. Dari jumlah itu, 26 kasus merupakan pencabulan/pemerkosaan dan 6 kasus kekerasan anak.

Sebagian anak di Cirebon, Jawa Barat, kini menghadapi ancaman ganda pandemi Covid-19. Virus korona baru mengintai anak-anak di luar rumah. Namun, tetap di rumah juga tak sepenuhnya aman. Kekerasan yang dilakukan orang-orang terdekat menjadi hantu yang menakutkan.

Usia A, bocah asal Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, itu baru lima tahun. Hari-harinya seharusnya diisi bahagia. Namun, ia dipaksa menanggung beban berat. Di tengah pandemi Covid-19, keceriaannya direnggut di usia belia. Masa depannya pun kini terancam buram.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan