Iklan
Deras Tetesan Nira di Tengah Badai Korona
Popularitas gula aren naik daun seiring menguatnya gerakan budidaya organik. Terlebih di tengah pandemi Covid-19, tetesan air nira menopang rezeki para perajin gula aren.
Badai korona tak mampu menggoyahkan petani enau. Selama masa Ramadhan hingga Lebaran lalu, pamor gula aren bahkan melambung, mendorong pencarian pohon-pohon enau liar di hutan untuk disadap.
Senen (46), petani enau di Desa Jambi Tulo, Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, pun bersyukur tahun ini masih dapat memanfaatkan delapan batang enau (Arenga pinnata Merr). Air yang terus menetes dari tandannya mengalirkan rezeki di tengah keluarga. Hasilnya, sejak pagi hingga malam, wajan dapat terus memasak nira.