logo Kompas.id
NusantaraAntisipasi Dini Karhutla di...
Iklan

Antisipasi Dini Karhutla di Sumsel, Modifikasi Cuaca Dilakukan di Daerah Rawan

Teknologi modifikasi cuaca sudah mulai diterapkan di Sumatera Selatan, terutama di kawasan yang rawan terbakar. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk mencegah kebarakan hutan dan lahan di Sumsel.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5497kOZxKwfOqNHq_zLjj3htf6M=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F2019%2F09%2Fa9%2Fef7%2F20190918RAM--Kebakaran+LahanJPG%2F20190918RAM--Kebakaran+LahanSILO.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Seorang anak melewati lahan kebakaran yang ada di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis (18/9/2019). Teknologi modifikasi cuaca telah 10 kali dilakukan di Sumsel sejak Mei lalu untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.

PALEMBANG, KOMPAS —Teknologi modifikasi cuaca sudah mulai diterapkan di Sumatera Selatan, terutama di kawasan yang rawan terbakar. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi  untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengingat Sumsel sudah memasuki musim kemarau dan puncaknya diprediksi terjadi pada September mendatang.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Sumsel Ansori, Rabu ( 17/6/2020), mengatakan, sejak pertengahan Mei 2020, teknologi modifikasi cuaca (TMC) sudah dilakukan di Sumsel.  ”Sampai saat ini, penyemaian awan hujan sudah dilakukan sekitar 10 kali,” ujarnya.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan