Antisipasi Dini Karhutla di Sumsel, Modifikasi Cuaca Dilakukan di Daerah Rawan
Teknologi modifikasi cuaca sudah mulai diterapkan di Sumatera Selatan, terutama di kawasan yang rawan terbakar. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk mencegah kebarakan hutan dan lahan di Sumsel.
PALEMBANG, KOMPAS —Teknologi modifikasi cuaca sudah mulai diterapkan di Sumatera Selatan, terutama di kawasan yang rawan terbakar. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengingat Sumsel sudah memasuki musim kemarau dan puncaknya diprediksi terjadi pada September mendatang.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori, Rabu ( 17/6/2020), mengatakan, sejak pertengahan Mei 2020, teknologi modifikasi cuaca (TMC) sudah dilakukan di Sumsel. ”Sampai saat ini, penyemaian awan hujan sudah dilakukan sekitar 10 kali,” ujarnya.