logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKapasitas dan Pergerakan...
Iklan

Kapasitas dan Pergerakan Pengunjung Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta Diatur

Kapasitas dan alur pergerakan pengunjung pasar tradisional di Kota Yogyakarta akan diatur. Pengaturan bertujuan untuk memastikan jaga jarak fisik diterapkan sehingga mampu mencegah terjadinya penularan di ruang itu.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/O2jK1fBkSiVGKjk3UGt7YXpyPBs=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F7ec9029b-09db-4b20-bdfb-2b49791c1d87_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Petugas berkeliling di Pasar Kranggan, Yogyakarta, yang ditutup selama tiga hari, Senin (15/6/2020). Penutupan dilakukan setelah salah satu pemasok ikan ke pasar itu dinyatakan positif menderita Covid-19. Sterilisasi dilakukan selama penutupan pasar yang berjarak kurang dari 100 meter dari perempatan Tugu tersebut untuk mengurangi risiko penyebaran virus korona jenis baru.

YOGYAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengatur kapasitas dan alur pergerakan pengunjung dalam pasar tradisional di wilayah tersebut. Pengaturan dilakukan untuk memastikan jaga jarak fisik diterapkan sehingga mampu mencegah penularan pada ruang publik. Penyemprotan disinfektan untuk sterilisasi pasar juga terus dilakukan secara berkala.

”Ini akan kami lakukan ke semua (pasar tradisional). Saat ini, kami mengutamakan pasar-pasar yang representatif untuk ditata, khususnya pasar yang tingkat kepadatannya cukup tinggi dan punya risiko cukup besar. Salah satu di antaranya harus membuat alur supaya aman bagi semuanya,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (15/6/2020).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan