logo Kompas.id
NusantaraJangan sampai Tempat Wisata...
Iklan

Jangan sampai Tempat Wisata Jadi Kluster Baru

Penerapan protokol kesehatan harus benar-benar terlaksana dengan baik agar tempat wisata tidak berkembang menjadi kluster baru Covid-19.

Oleh
REGINA RUKMORINI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/H2gTtIGyx-TCpVf2Kdss8AJxqiM=/1024x665/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200319egiE-candi_1592143173.jpg
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Penyemprotan cairan kimia antivirus ke batuan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Maret lalu.

MAGELANG, KOMPAS — Pelaksanaan protokol kesehatan di tempat-tempat wisata, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan, Jawa Tengah, harus benar-benar diawasi secara ketat. Tidak cukup berhenti dengan menerbitkan aturan dan memasang penanda, implementasi dari protokol kesehatan juga harus dipastikaan dijalankan oleh semua pihak terkait.

”Kita semua harus berhati-hati dan mengimplementasikan aturan secara benar. Jangan sampai obyek wisata justru berkembang menjadi kluster Covid-19 baru,” ujar Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Restu Gunawan, dalam acara diskusi daring bertema ”Pemanfaatan Candi Borobudur di Era Kenormalan Baru (New Normal} Pandemi Covid-19, Minggu (14/6/2020).

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan