logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊHerman Si Penggali Kubur,...
Iklan

Herman Si Penggali Kubur, Diasingkan demi Kemanusiaan

Herman (52) adalah seorang penggali kubur di Tempat Pemakaman Umum Gandus Hill, Palembang. Bekerja di zona merah, ia merasa dihindari banyak orang.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zvpUPJ30SGgRrQMllPNhCiXeet8=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200611RAM-Penggali-Kubur-Covid-19_1591848444.jpeg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Herman (52), penggali kubur jenazah pasien dalam pengawasan atau pasien positif Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum Gandus Hill, Sabtu (6/6/2020).

Sudah dua bulan lamanya Herman (52) lebih sering tinggal di Tempat Pemakaman Umum Gandus Hill, Palembang, Sumatera Selatan, daripada pulang ke rumahnya. Dia setia menjalankan tugas penting dalam penanganan Covid-19 di Palembang. Dialah petugas yang berperan dalam pemakaman pasien meninggal dengan status pasien dalam pengawasan atau yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19.

Duduk bersandar pada tembok sembari mengisap rokok, Jumat (5/6/2020), wajah Herman tampak lelah. Bajunya lusuh dengan bercak coklat warna tanah di sejumlah tempat. Siang itu, dia sudah memakamkan tiga jenazah yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Editor:
aufrida wismi
Bagikan