logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊProgram Dinilai Tak...
Iklan

Program Dinilai Tak Transparan, Sejumlah Pihak Desak Program Pembibitan Sapi di Aceh Diusut

Program pembibitan dan penggemukan sapi di Provinsi Aceh menghabiskan anggaran ratusan miliar rupiah. Namun, hingga empat tahun belum ada manfaat bagi daerah dan publik. Justru banyak sapi yang mati dan sakit.

Oleh
ZULKARNAINI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rcV7_sbTQzLW7ahVtVlch_f5Ans=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200506AIN_Sapi-Kurus-Pemprov-Aceh5_1591346744.jpg
KOMPAS/ZULKARNAINI

Sapi-sapi milik Pemerintah Provinsi Aceh di lokasi UPTD Inseminasi Buatan Inkubator (IBI) Saree, Aceh Besar di bawah Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh, Jumat (5/6/2020) terlihat kurus karena kekurangan pakan. Sapi tersebut dibeli pada 2016-2017 dengan menggunakan APBD Aceh.

BANDA ACEH, KOMPAS – Sejumlah pihak mendesak transparansi program pembibitan dan penggemukan sapi milik Pemerintah Provinsi Aceh. Mereka juga mendorong agar aparat penegak hukum turut mengusut proyek tersebut.  Program itu diduga menghabiskan anggaran ratusan miliar, namun hasilnya tak tampak.

Program pembibitan sapi itu dikelola Dinas Peternakan Aceh dipusatkan di UPTD Inseminasi Buatan Inkubator (IBI) Saree, Kabupaten Aceh Besar. Program itu dimulai pada 2016, namun hingga Juni 2020 belum ada kontribusi bagi daerah baik swasembada daging maupun pendapatan asli daerah.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan