logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMenyoal Bias Penetapan Pasien ...
Iklan

Menyoal Bias Penetapan Pasien Negatif Korona di Yogyakarta

Sejumlah pasien dalam pengawasan yang meninggal di Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan negatif Covid-19 dengan prosedur yang dipertanyakan. Hal ini berpotensi menyebabkan ketidakakuratan data korban terkait Covid-19.

Oleh
HARIS FIRDAUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZZfvxFkxa0drRmBQysTRR7xoYpc=/1024x579/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F7da859cc-74d5-471f-bff8-b15cbc0a40a2_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Salah seorang pedagang mengikuti tes cepat acak yang diselenggarakan di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Kamis (4/6/2020). Tes cepat itu digelar untuk mengetahui sebaran penularan Covid-19 yang belum terdeteksi di wilayah Yogyakarta.

Jejak buram kerancuan data pasien Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta salah satunya dapat dirunut dari kasus-kasus pasien dalam pengawasan yang meninggal, tetapi berstatus negatif. Tingginya jumlah pasien kategori ini memunculkan dugaan masalah dalam penetapan status tersebut.

Joko Hastaryo masih mengingat kasus kematian seorang warga berinisial BS asal Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dia memegang data pasien meninggal yang diduga terkait penyakit Covid-19.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan