Akhir bulan Mei, 14 tahun yang lalu, tepatnya 29 Mei 2006, menjadi awal cerita kelam bagi warga empat desa di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Desa tersebut adalah Kedungbendo, Renokenongo, Jatirejo, dan Siring. Semburan lumpur dan gas yang berasal dari salah satu sumur pengeboran di kemudian hari menenggelamkan desa mereka.
Arsip berita Kompas yang terbit 30 Mei 2006 menuliskan, sumur pengeboran milik PT Lapindo Brantas di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, bocor pada Senin (29/5/2006). Gas dari sumur tersebut keluar ke permukaan tanah melalui rawa yang ada di sampingnya.
Semburan gas dan lumpur panas dari perut bumi mulai menggenangi rawa, persawahan dan permukiman warga. Dengan cepat, lumpur panas yang terus menyembur semakin meluas.