logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊRelaksasi di Pasar Tradisional...
Iklan

Relaksasi di Pasar Tradisional Diikuti Pengawasan Protokol Kesehatan

Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, tidak akan mengambil pilihan untuk menutup pasar tradisional meskipun ditemukan kasus Covid-19 di kawasan itu. Alasan ekonomi menjadi pertimbangan.

Oleh
IQBAL BASYARI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PEIJ8ke9bnI6G02jcXUYU4HlCKY=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2Fb7cc1301-a902-4284-aff5-87c0ced7cd51_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petugas Dinas Kesehatan Kota Surabaya melakukan tes cepat Covid-19 di Pasar Genteng, Surabaya, Kamis (14/5/2020).

SURABAYA, KOMPAS – Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, tidak akan mengambil pilihan untuk menutup pasar tradisional meskipun ditemukan kasus Covid-19 di kawasan itu. Alasan ekonomi menjadi pertimbangan.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, di Surabaya, Minggu (17/5/2020) mengatakan, dampak ekonomi dari penutupan pasar tradisional harus dipertimbangkan. Meskipun pasar ditutup selama dua minggu setelah ditemukannya kasus positif Covid-19, pedagang tetap mencari tempat berjualan untuk menyambung hidup. Kondisi ini menjadi masalah baru karena sulit untuk diawasi.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan