logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บPetani di Kepulauan Maluku Tak...
Iklan

Petani di Kepulauan Maluku Tak Bisa Jual Komoditas

Petani di Kepulauan Maluku tak bisa menjual hasil komoditasnya berupa pala dan cengkeh ke kota lantaran terputusnya akses transportasi selama pandemi Covid-19. Petani kehilangan pendapatan.

Oleh
FRANS PATI HERIN
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YvEuYItEyZakgGkwGmPeMWutQWM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2F20180415_PELRA_FRN_1.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Tak ada tambatan perahu, Kapal Motor Amboina Star rute Kota Ambon, Provinsi Maluku, menuju Pulau Obi, Provinsi Maluku Utara, menurunkan dan menaikkan penumpang serta barang di lepas pantai Pulau Obi dibantu perahu motor setempat, Senin (9/4/2018). Lima dari 10 desa di Pulau Obi yang disinggahi tanpa tambatan perahu.

AMBON, KOMPAS โ€” Petani dari berbagai pulau di Maluku tak bisa menjual hasil komoditas pala dan cengkeh ke kota lantaran terputusnya akses transportasi selama pandemi Covid-19. Petani kehilangan pendapatan, sedangkan harga barang kebutuhan terus melonjak. Perekonomian di desa kini semakin terpuruk bila tidak ada solusi cepat dari pemerintah.

Arif Aslin (34), warga Pulau Kesuy, Kabupaten Seram Bagian Timur, lewat sambungan telepon pada Kamis (14/5/2020), menuturkan, sehabis panen para petani menyimpan pala dan cengkeh di rumahnya. Beberapa pengepul tidak berani membeli dengan alasan tidak ada kapal yang pengangkut  ke Ambon atau Fakfak, Papua Barat. Di dua kota itu, pengepul biasanya menjual hasil komoditas.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan