logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPenanganan Pasien Cuci Darah...
Iklan

Penanganan Pasien Cuci Darah di Ruang Isolasi Masih Terabaikan

Penanganan pasien cuci darah yang diduga menderita Covid-19 di ruang isolasi rumah sakit masih terabaikan. Pemerintah dan pihak RS pun didesak untuk menyiapkan ruang isolasi khusus yang dilengkapi dengan alat cuci darah.

Oleh
JUMARTO YULIANUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CpH7gRgPVf9CsfTJPkLPMWB4G8Q=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Fbe9e01e2-3604-4784-8a05-c67ac832205b_jpg.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Seorang siswa MTs Negeri 1 Banjarmasin mencuci tangan setelah mengikuti ujian akhir madrasah (UAM) hari kedua di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (24/3/2020).

BANJARMASIN, KOMPAS β€” Penanganan pasien cuci darah yang diduga menderita Covid-19 dan ditempatkan di ruang isolasi rumah sakit masih terabaikan. Padahal, mereka memerlukan penanganan cepat. Pemerintah dan pihak rumah sakit pun didesak untuk menyiapkan ruang isolasi khusus yang dilengkapi dengan alat cuci darah.

Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) menemukan satu kasus pengabaian pasien cuci darah di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Seorang pasien cuci darah yang ditempatkan di ruang isolasi RSUD dr H Andi Abdurrahman Noor, Tanah Bumbu, belum juga mendapatkan tindakan cuci darah sejak 21 April 2020 karena diduga terinfeksi Covid-19.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan