logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSerapan Ekspor Anjlok, Tuna...
Iklan

Serapan Ekspor Anjlok, Tuna Kaleng Sulut Didorong Penuhi Pasar Lokal

Volume produksi ikan tuna kaleng dari Sulawesi Utara anjlok seiring penurunan permintaan ekspor akibat pandemi Covid-19. Peningkatan konsumsi dalam negeri didorong demi menghindari pemutusan hubungan kerja karyawan.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/L-PpR4jylDpK2NsrMp1WXypgvsg=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F035111c8-7484-4af4-81d7-9f200b5c215d_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Pegawai di pabrik pengalengan ikan mengupas kulit ikan cakalang di PT Samudra Mandiri Sentosa, Bitung, Sulawesi Utara, Senin (17/2/2020). Utilisasi unit pengolahan ikan di Bitung hanya mencapai 20 persen dari total 150 ton per hari.

MANADO, KOMPAS β€” Volume produksi ikan tuna kaleng dari Sulawesi Utara anjlok seiring penurunan permintaan internasional akibat pandemi Covid-19. Pemerintah provinsi berupaya mendorong peningkatan konsumsi dalam negeri demi menghindari bertambahnya pengangguran.

Kepala Dinas Perikanan Sulawesi Utara (Sulut) Tienneke Adam mengatakan, 7 dari 14 pabrik ikan kaleng terbesar di Indonesia berlokasi di Bitung. Semua industri berorentasi ekspor dengan rata-rata produksi setiap pabrik saat ini 10-30 ton ikan kaleng per hari, jauh di bawah kapasitas normal 80-100 ton per hari.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan