logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKeterlambatan Hasil Tes Rentan...
Iklan

Keterlambatan Hasil Tes Rentan Memperluas Penyebaran Covid-19

Keterlambatan hasil tes usap tenggorokan terhadap pasien dan minimnya tempat pelaporan tes berpotensi memperluas penyebaran Covid-19. Saking lamanya, pasien telah pulang ke rumah dan kontak dengan banyak orang.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/f5MBpiqJYImIMopi7cFaLc6yt-Q=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FTes-Uji-Cepat-di-Kota-Cirebon_88735209_1586882588.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Petugas membersihkan alat pelindung diri setelah menggelar tes uji cepat di Balai Pendidikan dan Latihan Kependudukan dan Keluarga Berencana di Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cirebon menyelenggarakan tes uji cepat untuk orang rentan terpapar Covid-19 pada Senin-Rabu (13-15/4/2020).

CIREBON, KOMPAS β€” Keterlambatan hasil tes usap tenggorokan terhadap pasien dan minimnya tempat pelaporan tes berpotensi memperluas penyebaran Covid-19. Saking lamanya, pasien telah pulang ke rumah dan kontak dengan banyak orang hingga menerima hasil tes yang menyatakan mereka positif Covid-19.

Pasien di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati, Kota Cirebon, Jawa Barat, misalnya, harus menunggu hingga 16 hari untuk mengetahui hasil tes usap tenggorokan dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Empat sampel yang masuk ke Laboratorium Kesehatan Pemprov Jabar pada 4 April itu baru keluar hasilnya Senin (20/4/2020). Padahal, biasanya hanya tiga hari.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan