Kala Hutan Jadi Benteng Alami dari Pandemi
Saat pandemi ’’Corona virus disease 2019’’ atau Covid-19 merongrong pikiran sebagian masyarakat di perkotaan, warga suku Dayak di pedalaman terselamatkan oleh hutan.
Saat pandemi Corona virus disease 2019 atau Covid-19 merongrong pikiran sebagian masyarakat di perkotaan, warga suku Dayak di pedalaman terselamatkan oleh hutan. Kerapatan hutan dan sulitnya mengakses kampung membuat mobilitas orang mudah diawasi. Hutan juga menyediakan pangan saat mereka mengisolasi diri dari dunia luar.
Suku Dayak Long Gliit di Desa Long Tuyoq bertetangga kampung dengan suku Dayak Bahau Umaq Lakuwe di Desa Liu Mulang. Kedua desa itu berada di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Di hulu Sungai Mahakam itu, sejak Maret 2020, suku Dayak di sana menutup wisata budaya dan alam. Padahal, wisata itu baru mereka rintis beberapa bulan belakangan. Sejak Pemerintah Provinsi Kaltim mengabarkan bahwa Covid-19 mudah menular, mereka langsung menutup akses orang dari luar kota untuk berwisata ke sana.