logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บPengaruh Iklim terhadap...
Iklan

Pengaruh Iklim terhadap Covid-19

Faktor cuaca dan iklim masih kecil kemungkinan menjadi penyebab utama berhentinya wabah Covid-19 di waktu-waktu mendatang. Namun, pengaruh cuaca dan iklim juga tidak bisa diabaikan.

Oleh
Yoesep Budianto
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bt2JzfAWSnFOvFJYjJ2i8yVznKg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FBerolahraga-dan-Berjemur-di-Perkampungan-Padat-Penduduk_88674405_1586538542.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO (PRI) 05-04-2020

Warga berolahraga dan berjemur di perkampungan padat di bantaran Kali Ciliwung, Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (5/4/2020). Di tengah ancaman pandemi Covid-19, warga yang tinggal di kampung padat berusaha tetap bugar dengan berolahraga dan berjemur di pagi hari. Meski demikian, upaya menjaga jarak sosial agak sulit dilakukan karena kepadatan lingkungan tempat tinggal.

Warga yang hidup di tempat beriklim hangat diasumsikan lebih lambat terinfeksi virus korona tipe baru. Namun, tanpa diimbangi dengan pencegahan perluasan wabah, seperti pembatasan sosial, tes massal, dan kapabilitas rumah sakit, pandemi Covid-19 tetap mengancam.

Dari sejumlah penelitian, human coronaviruses biasanya menyebabkan gejala demam saat kondisi dingin, yaitu bulan Desember hingga April. Sementara saat suhu menghangat pada musim panas, masa hidup virus berkurang dan mulai menunjukkan gejala melemah.

Editor:
Bagikan