logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บTiada yang Abadi di Bawah...
Iklan

Tiada yang Abadi di Bawah Kolong Langit, Penciptaan Tuhan untuk Kepentingan Manusia

Tiada yang begitu abadi di bawah kolong langit ini. Semua yang ada di muka bumi ini sifatnya fana dan hampa, termasuk kehebatan manusia. Pandemi Covid-19 mengajak manusia kembali melihat dan merenung jati diri.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Naq82BFsPDuttd8GEPQXG5Z9Bf8=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F20200410kor8-ikuti-misa-live-streaming-di-rumah_1586521372.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Satu keluarga Katolik di Kota Kupang mengikuti misa Kamis Putih secara streaming di rumah, Kamis (9/4/2020), secara sederhana. Mereka mengikuti misa yang dipimpin Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Potokota.

ENDE, KOMPAS โ€” Tiada yang begitu abadi di bawah kolong langit ini. Semua yang ada di muka bumi ini sifatnya fana dan hampa, begitu juga kehebatan merenung jati diri masing-masing, termasuk para imam atau pastor yang dipanggil Tuhan melayani umat manusia. Bertobat dan menjalani perintah Tuhan sama dengan mengikuti imbauan pemerintah untuk di rumah saja atau wajib mengenakan masker saat keluar rumah untuk mencegah penyebaran virus korona.

Demikian antara lain homili yang disampaikan Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota dalam misa Kamis Putih secara live streaming dari Gereja Katedral Ende, Kamis (9/4/2020) pukul 07.00 Wita.

Editor:
agnespandia
Bagikan