DAMPAK COVID-19
Perhotelan Amat Terpuruk
Wabah Covid-19 membuat banyak hotel di seluruh Indonesia berhenti beroperasi sementara waktu. PHRI berharap pemerintah juga memberikan bantuan sosial bagi pekerja hotel.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FKEK-Mandalika_88612102_1586276535.jpg)
Merebaknya Covid-19 membuat obyek wisata di Nusa Tenggara Barat sepi pengunjung. Hal itu, misalnya, terlihat di Kuta Beach Park the Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Selasa (7/4/2020). KEK Mandalika merupakan salah satu dari lima tujuan wisata superprioritas yang tengah dikembangkan pemerintah.
JAKARTA, KOMPAS — Nasib bisnis perhotelan dan usaha pendukungnya di seluruh Indonesia ikut terpuruk akibat merebaknya wabah Covid-19. Sedikitnya 1.266 hotel di seluruh Indonesia berhenti beroperasi untuk sementara waktu dan mulai menawarkan cuti di luar tanggungan bagi pekerja.
Ini gambaran umum karena tingkat hunian merosot sangat drastis. Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani di Jakarta, Selasa (7/4/2020), mengatakan, tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para pekerja karena tanggungan pesangon bisa lebih besar daripada beban gaji untuk para pekerja.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 11 dengan judul "Perhotelan Amat Terpuruk".
Baca Epaper Kompas