logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTerjebak di Depan Kuburan dan ...
Iklan

Terjebak di Depan Kuburan dan Dikira Intelijen

Cerita wartawan Kompas saat meliput pertambangan ilegal di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Mobilnya mogok di depan kuburan tua dan tidak ada warga yang mau menolong karena dikira intelijen polisi.

Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lpCP2h5uwRpFSq5onwmjrJVQy0o=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_5447395_76_0.jpeg
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA

Lubang bekas pertambangan tanpa izin di Dusun Bonglitung, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (13/3/2014). Pertambangan tanpa izin itu membuat warga setempat kehilangan sumber air bersih karena sumber air tercemar.

Wartawan Kompas Emanuel Edi Saputra meliput pertambangan ilegal di pedalaman Kalimantan Barat dan dihadapkan pada hal tidak terduga. Dia terjebak di depan kuburan pada tengah malam yang sepi karena kehabisan bahan bakar. Kesialan bertambah saat tidak ada warga yang mau membantu karena dikira intelijen polisi. Berikut ini ceritanya.

Sekitar tahun 2014, seusai liputan budaya dan konflik tenurial di Kabupaten Landak, sekitar 300 km dari Pontianak ibu kota Kalimantan Barat, saya berencana ingin melanjutkan liputan ke daerah Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang. Di Monterado terdapat pertambangan emas. Emas di sana sudah digarap sejak ratusan tahun silam, sekitar tahun 1700-an pada masa Kongsi Pertambangan China.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan