logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บPerhotelan di Jawa Timur Goyah
Iklan

Perhotelan di Jawa Timur Goyah

Wabah virus korona di Jawa Timur mengakibatkan hotel bintang berhenti beroperasi atau berjalan dengan kondisi minimal. Perhotelan goyah karena keterisian tamu dan kegiatan amat minim.

Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ptG8ciL1tCPAIj5uVJwjY4Xgnn0=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20200305WEN8_1583391144.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Layar monitor untuk memantau suhu tubuh bagi penumpang kapal di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/3/2020). Merebaknya Virus Korona mulai berdampak luas antara lain sektor ekonomi dan pariwisata.

SURABAYA, KOMPAS โ€” Wabah virus korona di Jawa Timur mengakibatkan hotel bintang berhenti beroperasi atau berjalan dengan kondisi minimal. Perhotelan goyah karena keterisian tamu dan kegiatan amat minim. Pegawai perhotelan dirumahkan dan terkena pemotongan upah. Jika wabah tak bisa diatasi sampai Juni 2019, sektor bisnis bisa tumbang.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, di provinsi berpenduduk 40 juta jiwa ini memiliki  260 hotel bintang dan 3.900 penginapan bukan bintang. Hotel bintang memiliki 40.000 tempat tidur dalam 27.500 kamar. Penginapan bukan bintang memiliki total 54.800 kamar atau 71.500 tempat tidur. Sektor usaha akomodasi mempekerjakan setidaknya satu hingga dua juta orang.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan