logo Kompas.id
NusantaraBanjir Pantura Jawa Barat,...
Iklan

Banjir Pantura Jawa Barat, Luapan Sungai yang Penuh Sampah

Banjir yang terjadi di wilayah Karawang dan Subang, Jawa Barat, disebabkan luapan beberapa sungai. Banyaknya sampah dan sedimentasi menjadi dua faktor pemicu sungai-sungai itu meluap.

Oleh
MELATI MEWANGI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9cw6lFuXJe-CSJ-bNZSa8bh8BcI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200226_ENGLISH-BANJIR-JAKARTA_A_web_1582726534.jpg
KOMPAS/MELATI MEWANGI

Seorang warga berdiri di samping rumahnya yang terendam banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat, Rabu (26/2/2020). Banjir menerjang wilayah ini sejak Senin (24/2/2020).

Sampai akhir Februari 2020, ada 29 dari 30 kecamatan terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cilamaya, Cidawolong, Citarum, Ciherang, dan Sungai Cikaranggelam. Ketinggian air berkisar 10-180 sentimeter. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karawang, banjir mengakibatkan 14.925 orang mengungsi dan 22.364 rumah terendam banjir. Kerugian akibat banjir mencapai Rp 2,739 miliar untuk sarana pendidikan serta Rp 1,185 miliar untuk kerusakan rumah dan sarana ibadah.

Salah satu daerah langganan banjir di Karawang adalah Desa Karangligar. Lebih dari lima kali desa ini dilanda banjir sejak awal 2020. Banjir berasal dari limpasan air saluran irigasi yang terhubung dengan Sungai Cibeet. Di dalam saluran tersebut tampak beberapa sampah, ranting pohon kering, dan plastik tersangkut di tepi pembatas sungai. Saat surut, sedimentasi tanah dan sampah tampak mendominasi.

Editor:
nelitriana
Bagikan