Menyulap Cap Tikus Menjadi ”Hand Sanitizer”
Di tengah kelangkaan pembersih tangan atau ”hand sanitizer”, sejumlah mahasiswa dan dosen di Sulawesi Utara memanfaatkan minuman keras tradisional Cap Tikus sebagai alternatif solusi.
Pengumuman kasus pertama positif penyakit virus korona baru atau Covid-19 pada 14 Maret 2020 di Sulawesi Utara memicu kepanikan warga. Seketika, cairan pembersih tangan dan masker kesehatan hilang dari pasaran karena diborong pembeli yang kalut. Namun, beberapa cendekiawan di Universitas Negeri Manado tak kehabisan akal.
Kasus positif memang ditemui di Manado, tetapi bukan berarti kepanikan tak menghampiri Elma Kojongian (22). Mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano, Kabupaten Minahasa, itu menjadi waswas saat harus keluar rumah. ”Ada rasa takut terpapar virus korona,” kata Elma, Kamis (19/3/2020), di Tondano.