logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊProduksi Ilegal Merkuri di...
Iklan

Produksi Ilegal Merkuri di Maluku Diduga Masih Berlangsung

Merkuri ilegal dari Pulau Seram, Maluku, yang terus diselundupkan keluar daerah menjadi salah satu tanda produksi bahan ilegal berbahaya itu masih berlangsung.

Oleh
frans pati herin
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5iRqaihOr1PIWJnTIVD5kal8JH8=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FWhatsApp-Image-2019-11-28-at-19.08.03_1574942931.jpeg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Bentuk merkuri atau air raksa yang digunakan dalam penambangan liar emas.

AMBON, KOMPAS β€” Merkuri ilegal dari Pulau Seram, Maluku, terus mengalir ke sejumlah daerah melalui berbagai pintu keluar. Meski banyak yang berhasil digagalkan, diduga banyak pula yang lolos. Aliran merkuri ini menjadi salah satu tanda produksi bahan ilegal berbahaya itu masih berlangsung meski sudah dilarang oleh Presiden Joko Widodo sejak 2017.

Terakhir, aliran merkuri ilegal keluar dari Maluku digagalkan oleh polisi di Laut Banda, Senin (23/3/2020). Merkuri sebanyak 1,7 ton itu diangkut sebuah kapal motor dengan tujuan Baubau, Sulawesi Tenggara. Merkuri itu akan dijual dengan harga Rp 1,3 juta per kilogram.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan