logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAsa Baru Kembali Ke Jamu
Iklan

Asa Baru Kembali Ke Jamu

Di tengah kebingungan melindungi diri dari ancaman pandemi Covid-19, banyak warga kembali tersadar akan khasiat berbagai jenis rimpang dan olahannya berbentuk jamu.

Oleh
Regina Rukmorini/Nino C Anugrahanto/Gregorius M Finesso
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OEJoPXvjHH4svpAzfv2hDcdjqqY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FMinum-Jamu_88378646_1585155204.jpg
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Warga membeli jamu dari penjual jamu keliling di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/3/2020). Di tengah ketakutan warga pada wabah Covid-19, jamu kembali banyak dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Di tengah kebingungan melindungi diri dari ancaman pandemi Covid-19, banyak warga kembali tersadar akan khasiat berbagai jenis rimpang dan olahannya berbentuk jamu. Resep warisan leluhur yang diyakini mustajab memperkuat daya tahan tubuh itu pun diburu.

Jamu antikorona, begitu namanya. Selama dua pekan terakhir, Sriningsih (31), penjual jamu keliling asal Japunan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, setiap malam sibuk meramu resep jamu untuk memenuhi permintaan para pelanggan. Berapa pun dibuat pasti ludes terjual.

Editor:
Bagikan