logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBerdikari lewat Sampah,...
Iklan

Berdikari lewat Sampah, Mengapa Tidak?

Pemanfaatan limbah sebagai bahan kerajinan perlu diterapkan dalam pendidikan anak sejak dini. Pengelolaan sampah juga menciptakan peluang usaha baru dan mendorong warga berdikari secara ekonomi.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZRJ-fy1Zr4E9P4psJnmUxxyuvYk=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F6d3e6a7b-5c8c-4bd8-97f8-ad6ea4c3f81e_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Pelatihan kerajinan tangan dengan memanfaatkan limbah diberikan Pendiri Rumah Baca Evergreen, Yanti Budiyanti, kepada anak-anak sekolah di Kota Jambi, Senin (24/2/2020). Pemerintah Kota Jambi menargetkan produksi sampah dan limbah turun hingga 30 persen pada 2024. Pengelolaan sampah dan limbah diharapkan pula bisa memberi manfaat secara ekonomis.

Pemanfaatan limbah sebagai bahan kerajinan perlu diterapkan dalam pendidikan anak sejak dini. Tumbuhnya kesadaran mengelola limbah terbukti efektif mengurangi sampah sejak dari rumah serta memberi manfaat ekonomi. Tangan mungil Desvia (9) cekatan menggulung kertas-kertas koran. Ratusan lintingan koran telah menanti giliran untuk dianyam. Ia bertekad menyulapnya menjadi tudung saji unik.

Sang instruktur, Yanti Budiyanti, dengan sabar mengawasi dan membantunya. Meski prakarya itu baru dimulai sepekan terakhir, hasilnya cukup rapi. Tiap-tiap gulungan koran terjalin kuat satu sama lain. Bentuknya pun sesuai dengan contoh. Agar lebih kokoh, awet, dan menarik, hasil anyaman dipernis atau dicat.

Editor:
Bagikan