logo Kompas.id
NusantaraBerkah Cahaya Khatulistiwa...
Iklan

Berkah Cahaya Khatulistiwa untuk Lidah Buaya

Sebagai kota yang dilintasi garis khatulistiwa, Pontianak cocok untuk pertumbuhan lidah buaya atau ”Aloe vera”. Tidak mengherankan apabila lidah buaya menjadi komoditas unggulan Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Oleh
Emanuel Edi Saputra
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/11Jc3ZGqSp4Fys3Hk1_OQW3rpg4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FAloe-Vera_88205202_1584455082.jpg
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA (ESA) 03-03-2020

Hamparan tanaman lidah buaya yang terdapat di Aloe Vera Center di Unit Pelaksana Teknis Agrobisnis Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (4/3/2020). Di Aloe Vera Center itu dilakukan pengkajian dan pengembangan tanaman lidah buaya.

Lidah buaya atau Aloe vera merupakan komoditas unggulan Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sebagai kota yang dilintasi garis khatulistiwa, Pontianak selalu mendapat sinar matahari sehingga cocok untuk pertumbuhan Aloe vera.

Pemeliharaan optimal membuat ada pelepah lidah buaya mencapai bobot 4 kilogram. Puluhan pelepah lidah buaya berjejer di warung Ibrahim (33) di Jalan Budi Utomo, Pontianak Utara, Rabu (4/3/2020). Berat lidah buaya yang dipajang 1,1-1,3 kilogram, panjang 30-40 sentimeter, dan lebar 5-6 cm. Ibrahim menjualnya per pelepah Rp 4.000 per kg. ”Coba lihat ini. Beratnya 1,1 kg,” ujar Ibrahim.

Editor:
Bagikan