logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊTerkungkung Samudra, Nelayan...
Iklan

Terkungkung Samudra, Nelayan Pulau Miangas Tidak Berkembang

Berada di tengah samudra, nelayan di Pulau Miangas, Kepulauan Talaud, Sulut, kesulitan berkembang. Selain kendala pemasaran, kondisi samudra yang sering tidak ramah membuat ikan tangkapan tidak banyak.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6YvGGC5KvM1V0gYoYAyfFOw2u6Q=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fcd6f88bd-0f6b-417f-ad15-b759f60e3a29_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Seorang nelayan turun melaut di pantai Miangas, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Selasa (3/3/2020). Nelayan di Miangas hanya mengandalkan perahu kayu yang disebut pump boat.

KEPULAUAN TALAUD, KOMPAS β€” Nelayan tangkap di Pulau Miangas, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, kesulitan berkembang. Terkungkung samudra luas, nelayan di pulau terluar itu tak mampu mencapai pasar ikan di wilayah lain. Belum ada satu pun pengusaha mengambil ikan dari Miangas, sedangkan pemerintah kabupaten belum dapat memfasilitasi pemasaran.

Kepala Bidang Penangkapan, Tempat Pelelangan Ikan, dan Izin Usaha Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Talaud Ronald Bee mengatakan, puluhan nelayan Miangas hanya menggunakan perahu kayu bercadik berukuran kecil dengan mesin motor (pump boat). Alat tangkap yang digunakan juga sederhana, yaitu pancing (handline).

Editor:
Bagikan