logo Kompas.id
NusantaraOperasi Penyelamatan Buaya di ...
Iklan

Operasi Penyelamatan Buaya di Palu Dihentikan untuk Antisipasi Covid-19

Operasi penyelamatan buaya muara “berkalung” ban di Palu, Sulawesi Tengah, dihentikan terkait antisipasi penyebaran Covid-19. Alasannya, operasi ini menarik perhatian banyak orang dan menguras tenaga tim.

Oleh
VIDELIS JEMALI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AO5fDYOdH5VQCnla9cJPnAZxsDs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F058a9521-d591-4893-a3d7-41fbd44101b1_jpg.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Ahli biologi satwa liar Amerika Serikat, Forrest Galante ((kanan, baju biru) bersalaman dengan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah Hasmuni Hasmar (kiri depan, baju cokelat) usai memberikan keterangan terkait penghentian operasi penyelamatan buaya berkalung ban di Palu, Sulteng, Senin (16/3/2020). Operasi dihentikan untuk antisipasi penyebaran Covid-19.

PALU, KOMPAS - Operasi penyelamatan buaya muara “berkalung” ban di Palu, Sulawesi Tengah, dihentikan terkait antisipasi penyebaran Covid-19. Alasannya, operasi ini menarik perhatian banyak orang dan menguras tenaga tim.

Operasi penyelamatan buaya itu mendapat perhatian masyarakat luas dalam beberapa waktu terakhir. Ahli satwa luar negeri ikut serta dalam upaya itu. Setelah Matthew Nicolas Wright dari Australia, kali ini melibatkan ahli biologi satwa liar Amerika Serikat, Forrest Galante.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan