Iklan
Media Sosial Percepat Paparan Radikalisme
Penyebaran konten intoleransi dan kekerasan di media sosial rentan mempercepat paparan radikalisme untuk mendorong seseorang menjadi pelaku teror. Media massa pun dituntut lebih berani membuat narasi kontraradikalisme.
CIREBON, KOMPAS — Penyebaran konten intoleransi dan kekerasan di media sosial rentan mempercepat paparan radikalisme untuk mendorong seseorang menjadi pelaku teror. Media massa pun dituntut lebih berani membuat narasi kontraradikalisme.
”Hasil studi kami terhadap 75 narapidana terorisme, waktu mereka terpapar radikalisme hingga menjadi pelaku teror kurang dari satu tahun. Pemicunya, konten kekerasan di media sosial,” ujar Solahudin, peneliti Pusat Pengkajian Terorisme dan Konflik Sosial Universitas Indonesia.