logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บDi Balik Baju Takwa dan Kuluk ...
Iklan

Di Balik Baju Takwa dan Kuluk Kanigoro Sang Sultan...

Kehadiran Raja Belanda Willem-Alexander menambah panjang tamu negara yang berkunjung ke Keraton Yogyakarta. Di balik makna yang tersirat dari busana Sultan, rakyat menanti pertemuan semacam ini tak sekadar silaturahmi.

Oleh
HARIS FIRDAUS
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cG7ZulvWVgF3oepaUYM-R1SzG1U=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F02839e62-a69f-4fa9-a261-a97c09c935f6_jpg.jpg
KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Raja Belanda Willem-Alexander (kedua dari kiri) didampingi Ratu Maxima berbincang dengan Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono (HB) X, yang didampingi sang istri, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Rabu (11/3/2020), di depan Gedhong Jene Keraton Yogyakarta. Sesi foto bersama ini dilakukan setelah Raja Willem-Alexander bersama Ratu Maxima menggelar pertemuan dengan Sultan HB X dan GKR Hemas beserta keluarga di Gedhong Jene.

Pertemuan Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono (HB) X dan Raja Belanda Willem-Alexander, Rabu (11/3/2020), sarat makna. Lewat busana keagungan yang dikenakan, Sultan memberi penghargaan lebih bagi Willem-Alexander, yang 25 tahun silam pernah berkunjung bersama sang ibunda, Ratu Beatrix.

Sultan HB X berdiri menunggu kedatangan Raja Belanda Willem-Alexander dan sang istri, Ratu Maxima, Rabu siang. Tak jauh dari Sultan, puluhan prajurit Bregada Mantrijero berbaris di halaman pasir yang ada di dalam kompleks Keraton Yogyakarta. Mereka memakai seragam keprajuritan lengkap dengan senjata, bendera, dan alat musik. Meski terik surya menyengat, para prajurit tetap berdiri di pintu gerbang, Regol Danapratapa.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan